Anda disini : Beranda - Akidah - ANTARA LEBAH DAN LALAT
Oleh: Abdullah Zaen, Lc., MA
Lebah dan lalat sama-sama spesies serangga. Namun demikian, memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki lalat. Apakah berbagai keistimewaan itu? Bagaimana lebah bisa beruntung? Apakah Anda berhak disetujui?
Lebah memiliki karakter pribadi yang baik. Selain itu kehidupan sosialnya juga baik.
Malah, karakter pribadi lalat buruk. Kehidupan sosialnya juga buruk.
Meskipun sama-sama berbahaya, namun berbeda pribadi dan sosial berbeda?
Sebab lebah mendapat wahyu dari Allah dan mengamalkannya . Padahal lalat tidak demikian.
Allah ta’ala berfirman,
“ وأوحى ربك إلى النحل أن اتخذي من الجبال بيوتا ومن الشجر ومما يعرشون . ثم كلي من كل الثمرات فاسلكي سبل ربك ذللا يخرج من بطونها شراب مختلف ألوانه فيه شفاء للناس إن في ذلك لآية لقوم يتفكرون “
Artinya: “Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah,” Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari segala macam buah. Lalu tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu) ”. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang berwarna-warni. Obat yang bisa menyembuhkan bagi manusia. Benar pada hal yang benar-benar ada tanda (kebesaran Allah) untuk orang yang berpikir ”. QS. An-Nahl (16): 68-69.
Secara pribadi, memiliki karakter yang baik. Sebab dia hanya makan yang baik-baik dan menghasilkan yang baik-baik pula. Secara sosial pun, beruang hidup bermasyarakat dengan sangat baik. Memiliki pemimpin yang dipatuhi. Saling membantu di antara pekerja. Semua bekerja dalam sistem yang sangat rapi.
Bandingkan dengan kepribadian lalat. Dia gemar memindahkan dan mengambil makanan. Allah ta’ala deskripsi,
Artinya: “Jika lalat merampas sesuatu dari mereka (manusia), mereka tidak akan dapat merebutnya kembali”. QS. Al-Hajj (23): 73.
Ditambah lagi yang dipindahkan oleh lalat pun adalah virus penyakit yang merugikan. Inilah karakter pribadi lalat.
Secara sosial, lalat tidak hidup bermasyarakat. Justru hidup sendiri-sendiri dan tidak teratur.
Nah, mohon memilih, akan diambil wahyu Allah atau mundurnya? Siapapun yang mengikuti wahyu-Nya, maka pribadi dan sosialnya akan baik. Contohnya lebah. Meninggalkan, meninggalkan yang meninggalkan Allah, maka pribadi dan sosialnya akan buruk. Seperti lalat.
Jangan heran, jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“ والذي نفس محمد بيده , إن مثل المؤمن لكمثل النحلة , أكلت طيبا , ووضعت طيبا , ووقعت فلم تكسر ولم تفسد ”
“Demi Allah, sungguh perumpamaan mukmin itu seperti lebah. Yang dia makan adalah yang baik-baik. Yang dia keluarkan juga yang baik-baik. Bila hinggap pada sesuatu, maka ia tidak dapat memecahkan atau merusaknya ”. SDM. Ahmad dan diganti sahih oleh al-Hakim.
@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Jum’at, 12 Jumadal Ula 1440 H / 18 Januari 2019