Fikih Pendidikan Anak
silsilah no. 120
“PUKULAN ITU ALTERNATIF TERAHIR”
Memukul anak, jika sesuai aturan, diizinkan dalam Islam. Namun demikian, harus dipecahkan bahwa penggunaan pukulan merupakan alternatif terakhir. Bila langkah-langkah halus tidak berefek.
Allah Taala berfirman,
“وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ”
Artinya: “(Wahai para suami), jika kamu khawatir, istri-kamu harus khawatir, nasehatilah mereka. Jika tidak taat, kucilkanlah mereka di tempat tidur. Bila tidak mau taat juga, pukullah mereka (tanpa terluka). QS. An-Nisa (4): 34.
Ayat ini mengajarkan pada kita adanya tahapan dalam hukuman. Mulai dari yang paling ringan, sedang, hingga yang berat. Ar-Râziy rahimahullah (w. 606 H) berkata, Selama tujuan bisa dicapai dengan cara yang paling ringan, cukupkan diri dengan cara tersebut. Tidak boleh menggunakan cara yang berat.
Awali dengan nasehat
Rata-rata anak itu pengetahuannya terbatas. Lebih banyak tidak tahunya. Sehingga kerap kesalahan’ yang mereka lakukan adalah karena ketidaktahuannya. Maka tugas orang tua adalah mentransfer pengetahuan yang benar kepada mereka.
Sungguh menarik kejadian yang dikisahkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut ini,
أَخَذَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ تَمْرَةً مِنْ تَمْرِ الصَّدَقَةِ، فَجَعَلَهَا فِي فِيهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كِخْ كِخْ، ارْمِ بِهَا، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّا لَا نَأْكُلُ الصَّدَقَةَ؟»
“Hasan bin Ali pernah mengambil sebutir kurma zakat, kemudian ia masukkan ke dalam mulutnya. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda, Hus hus, muntahkan! Tidakkah engkau mengetahui bahwa kita tidak boleh memakan harta zakat?. HR. Bukhari dan Muslim.
Lihatlah teknis Nabi shallallahu alaihi wasallam menegur cucunya yang melakukan kesalahan. Beliau tidak sekedar melarang atau mengingatkan. Namun beliau juga mengajarinya serta menyampaikan alasan mengapa kurma tersebut tidak boleh dimakan.
Maka jangan sampai kita menghukum anak atas perbuatan yang dilakukannya. Padahal dia belum tahu bahwa itu adalah kesalahan.
Hindari kata kotor
Sebagian orang tua belum bisa membedakan antara sikap tegas dengan sikap kasar. Mereka pikir penggunaan kata kotor dan julukan-julukan yang menyakitkan adalah bagian dari ketegasan. Padahal tidaklah demikian.
Nasehat itu harus disampaikan dengan pilihan kata terbaik. Allah Taala berfirman,
“وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ”
Artinya: “Debatlah mereka dengan cara yang terbaik”. QS. An-Nahl (16): 125.
Bila disetujui yang terkait dengan suasana panas saja harus dengan cara terbaik, yang didukung nasehat!