Anda disini : Beranda - BIMTEK - TARHIB RAMADHAN “RAMADHAN PENUH BERKAH”
Menyambut bulan suci Ramadan SMA IT Nurul Ihsan Boarding School Cilacap mengadakan Tarhib Ramadan yang diadakan di masjid Pesantren Nurul Ihsan pada hari selasa, 13 april 2021 dihadiri oleh siswa-siswi SMA, para santriwan maupun satriwati, pengelola paud, pesantren, dan guru SMA IT Nurul Ihsan Boarding School Cilacap. Kajian Ramadan tersebut dibawakan oleh Ustadz Oki Priyatna, S.Pd.I selaku kepala sekolah SMA IT Nurul Ihsan Boarding School Cilacap. Kata tarhib berasal dari akar kata yang sama yang membentuk kata Marhaban (selamat datang). Secara etimologis (bahasa), kata tarhib berasal dari fi’il “ra-hi-ba, yarhabu, rahbun” yang berarti luas, lapang dan lebar. Dan selanjutnya menjadi fi’il “rahhaba, yurahhibu, tarhiban” yang mengandung arti menyambut, menerima dengan penuh kelapangan, kelebaran dan keterbukaan hati (kamus Al-Munawwir). Secara terminologis (istilah), kata tarhib Ramadhan berarti menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan segala kesiapan, keluasaan, kelapangan, keterbukaan dan kelebaran yang dimiliki, baik materil maupun spiritual, jiwa dan raga serta segala apa yang ada dalam diri kita.
Kepala sekolah Oki Priyatna, S.Pd.I dalam acara Tarhib Ramadhan 1442H menyampaikan bahwa acara yang dilaksanakan ini dalam rangka menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Kajian tersebut membahas mengenai “Ramadan yang Penuh Berkah”. Beliau mengajak agar menjadikan bulan Ramadhan ini adalah bulan untuk memperbaiki niat, membersihkan diri dari dosa-dosa, melatih diri agar tidak boleh banyak mengeluh, perbanyak infak dan juga untuk melatih disiplin diri. Dalam acara ini juga ustadz Oki, selaku penceramah menyampaikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, sebagaimana disampaikan dalam sebuah dalil “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”QS Al- Baqarah 2:183. Perintah atas berpuasa orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hati, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur yang pokok bagi kehidupan manusia. Kedua unsur tersebut, harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat. Pada ayat 183 ini Allah mewajibkan puasa kepada semua manusia yang beriman, sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum mereka agar mereka menjadi orang yang bertakwa.